wigati hati nurani

Saya Wigati Hati Nurani, sering menggunakan nama pena Whatinurani. Mengajar Teknik Instalasi Listrik Arus Kuat di SMK N 1 Magelang. Meskipun begitu penyuka kary...

Selengkapnya
Navigasi Web
Nadia

Nadia

#Tantangan Gurusiana Hari Ke-61

(Pentigraf)

Whatinurani

Ada yang selalu mengusik hatiku. Setiap melihatnya ingin kutanyakan padanya. Tetapi urung juga akhirnya. Banyak pertimbangan sehingga aku tak jadi menanyakan. Melihatnya menunduk setiap kali ku menatapnya. Seperti ada yang disembunyikan. Sebenarnya ramah, pasti menyapa kalau kebetulan berpapasan denganku. Tetapi bubu-buru menunduk setelahnya. Dan secepat kilat ia berjalan seolah segera ingin berlalu dari hadapanku. Ya, dialah muridku. Nadia Komala Sarina. Gadis manis berjilbab kelas X Listrik. Siswaku yang selalu menarik perhatian seluruh siswa dan guru di sekolah ini. Bukan karena kecantikan atau kepandaian akademik. Tetapi karena suaranya yang merdu. Suara yang kami nantikan setiap menyanyikan lagu wajib saat upacara bendera.

Nadia, begitu ia dipanggil teman dan para guru. Suaranya yang bagus tak sebagus nasibnya. Lahir dari keluarga miskin. Orang tuanya selalu bertengkar karena masalah ekonomi. Nadia yang sedari kecil sudah terbiasa mencari uang dengan menyanyi untuk membantu ayah ibunya. Nadia yang tidak pernah mengeluh. Pun, denganku dia selalu menceritakan kebaikan orang tuanya. Tetapi sekarang tidak. Meskipun mulutnya tak berbicara, tapi aku melihat dari sorot matanya. Seolah ada yang ingin ia ungkapkan. Ada kesedihan disana. Setiap kutanya, ia akan diam seribu bahasa. Hanya tersenyum. Ada apa Nadia?

Dan usai upacara, itulah jawabannya. Kudapati Nadia tergeletak lemas di bad ruang UKS. Nadia pingsan saat upacara. Betapa kagetnya aku, lengan tangan kanan Nadia biru lebam. Tak hanya itu, punggungnya juga nampak luka bekas cakaran. Masih menyisakan goresan merah bekas darah. Kupeluk erat gadis itu. Tak kuasa air mataku mengalir. Juga nadia yang menangis sesenggukan. Ibunya yang telah membuat Nadia murung, pendiam dan seolah menghindariku. Ibunya telah melukai fisik dan hatinya. Ah Nadia, malangnya kamu Nak.

Gedang Asri, 29 Mei 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap bu. Salam litarasi.

29 May
Balas

Terimakasih. Salam Literasi kembali.

30 May

Semoga Nadia kuat menjalani kehidupan ini. Mantap buk, semoga sukses selalu dan barakallahu fiik

30 May
Balas

Semoga. Saya sering belajar dari siswa-siswi. Banyak hal yang bisa dikisahkan.

30 May

Semoga. Saya sering belajar dari siswa-siswi. Banyak hal yang bisa dikisahkan.

30 May

Selalu mensyukuri apa yang diberikan dari tuhan ke kita karena tidak semua akan mendapatkan sesuai apa yang kita inginka.Maka syukurila apa yang kita punya sekarang.

16 Jul
Balas

Betul bund. Salam Literasi. Terimakasih sudah berkunjung di beranda saya.

16 Jul

Terimakasih Fatik. Salam Literasi ya. Ayo menulis disini.

16 Jul

Sangat menginspirasi

16 Jul
Balas

Terimakasih bund. Salam Literasi.

16 Jul

Terimakasih ms Farus. Salam Literasi. Mari menulis disini.

16 Jul



search

New Post